Senin, 21 November 2011

"KRITIK UNTUK GURU TIK"

Kritik saya untuk guru TIK :
1. Cara mengajar yang terlalu cepat sehingga sebagian siswa kurang mengerti
2. kurang tegas jadi masih banyak siswa yang belum memasukkan tugas-tugas/ulangan
3. seharusnnya ruangan di pasangi jaringan WIFI
4. seharusnya komputer di ruangan di juga operasikan

Kamis, 10 November 2011

kelompok usia dalam pramuka

Gerakan Pramuka dibagi dalam dua kelompok pendidikan utama: bagian anggota dan bagian dewasa. Yang pertama adalah lebih lanjut dibagi dalam kelompok umur dengan sistem pendidikan yang berbeda, kedua pemimpin menyediakan dan mendukung anggota muda.

Usia-kelompok:

    * Cub Pramuka Siaga- umur 7 sampai 10
          o Siaga Mula
          o Siaga Bantu
          o Siaga Tata
    * Pramuka Penggalang usia 11 hingga 15
          Penggalang Ramu
          Penggalang Rakit
          Penggalang Terap
    * Rover Pramuka (Penegak) - usia 16 sampai 20
          o Tamu ambalan
          o Penegak Bantara
          o Penegak Laksana
    * Pandega - usia 21
sampai 25
    * Dewasa anggota - usia 26 dan lebih tua atau menikah

Rabu, 09 November 2011

Kepanduan di indonesia


Pramuka datang ke Indonesia pada tahun 1912, sebagai cabang dari Nederlandse Padvinders Organisatie (NPO, Belanda Pathfinder Organisasi). Setelah 1916 itu disebut Nederland Indische Padvinders Vereeniging (Hindia Belanda Gerakan Pramuka). Organisasi Pramuka lain didirikan oleh Pramuka Indonesia pada 1916. Sebagai Hindia Belanda, Indonesia telah menjadi cabang Belanda Asosiasi Pramuka, namun Pramuka sangat populer, dan telah mencapai jumlah yang besar dan standar.

Ketika Indonesia menjadi negara yang merdeka, ada lebih dari 60 Pramuka terpisah dan organisasi Gadis Panduan. Sebagian besar langsung berafiliasi dengan beberapa partai politik tertentu atau kelompok sosial. Upaya dilakukan untuk menyatukan semua organisasi Pramuka menjadi satu.


Ribuan pulau membuat administrasi dan pengawasan sulit, dan pendudukan Jepang menyebabkan beberapa dua puluh organisasi Pramuka yang terpisah untuk bertumbuh, dan butuh waktu bagi mereka untuk menyatu. Pada September 1951 tiga belas organisasi Pramuka kuat bertemu dan memutuskan untuk menemukan tubuh federating untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional. Ikatan Pandu Indonesia - Ipindo untuk pendek - muncul menjadi ada. Soemardjo tuan komisaris terpilih kepala, dan Dr Bahder Djohan, seorang Pramuka tua dan Menteri Pendidikan, menjadi Presiden kehormatan. Pemerintah persetujuan Ipindo diberikan pada 22 Februari 1952, dan Presiden Soekarno setuju untuk menjadi pelindung dari Pramuka Nasional pemersatu dan menghubungkan Dewan. Indonesia telah menjadi anggota WOSM sejak 1953.
Gerakan Pramuka merayakan ulang tahun ke-50 pada tahun 2011, menghitung dari pembentukan Ikatan Pandu Indonesia

Hal ini mengakibatkan pembentukan Gerakan Pramuka tunggal di Indonesia disebut "Gerakan Pramuka". Pada bulan Mei 1961, Presiden Indonesia menandatangani peraturan Gerakan Pramuka membuat organisasi Pramuka resmi di Indonesia.

Gerakan Pramuka adalah mantan anggota Asosiasi Dunia Girl Guides dan Pramuka, memiliki WAGGGS kiri dan bergabung WOSM juga untuk anak perempuan pada tahun 2002.

Setelah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, penerima Indonesia lainnya dari Wolf Perunggu, perbedaan hanya dari Organisasi Dunia Gerakan Pramuka, yang diberikan oleh Komite Pramuka Dunia untuk layanan luar biasa untuk Pramuka dunia, termasuk Abdul Azis Saleh pada tahun 1978, John Liem Beng Kiat pada tahun 1982 dan pensiunan Letnan Jenderal Mashudi pada tahun 1985.


Gerakan Pramuka Indonesia menggabungkan kedua anak laki-laki dan perempuan. Ini adalah gerakan pendidikan melalui kegiatan Pramuka, pendidikan diarahkan menuju komunitas, baru bahasa Indonesia adil, damai dan makmur berdasarkan ideologi nasional. Kegiatan anak laki-laki dan perempuan dilakukan secara terpisah dari satu sama lain. Mereka memiliki kegiatan bersama bila memungkinkan dan perlu. Pengelolaan Gerakan Pramuka dilakukan oleh Markas Besar Nasional.

Pendidikan untuk anggota muda dilakukan melalui kegiatan untuk mencapai Persyaratan Keterampilan Umum (Syarat Kecakapan Umum / SKU) dan Persyaratan Keterampilan Khusus (Syarat Kecakapan Khusus / SKK) (sistem merit lencana) untuk mencapai Pramuka Garuda.

Untuk mencapai tujuan Kepramukaan, kegiatan dilakukan di kelompok dan tingkat nasional. Kegiatan rutin difokuskan pada pengembangan karakter, patriotisme, kebugaran fisik, keterampilan dan kecerdasan dari Pramuka itu sendiri yang sangat penting bagi kehidupan masa depan mereka. Kegiatan pasukan khusus diselenggarakan dalam rangka untuk mengembangkan minat dan bakat pribadi tertentu dan memungkinkan mereka untuk melayani masyarakat dengan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dia / dia telah belajar.

Pramuka mengambil bagian aktif dalam proyek pelayanan pengembangan masyarakat. Mereka mengambil bagian aktif dalam memerangi buta aksara. Keberhasilan kampanye melawan buta huruf dalam satu provinsi, mendapat pengakuan Pramuka di seluruh dunia dan memenangkan mereka penghargaan UNESCO.

Pramuka juga berpartisipasi dalam drive untuk meningkatkan kesehatan dan gizi di masyarakat, terutama anak di bawah usia lima tahun. Bertindak sebagai penyuluh, mereka berlatih bagaimana memelihara ternak, ikan, ayam berkembang biak dan menanam sayuran.
Letnan muda

Lambang Pramuka menggabungkan benih kelapa sawit, semua bagian yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bahasa Indonesia, melambangkan filosofi dari Pramuka sejati, yang harus membuatnya sendiri berguna dalam semua aspek kehidupan. Bentuk benih mewakili semangat tumbuh, ketangguhan fisik, kemampuan adaptasi, dan aspirasi tinggi Pramuka.

 

Selasa, 08 November 2011

Apa itu pramuka ?


Gerakan Pramuka adalah organisasi Pramuka nasional Indonesia. Pramuka didirikan di Hindia Belanda pada tahun 1912, dan Indonesia menjadi anggota Organisasi Dunia Gerakan Pramuka (WOSM) pada tahun 1953. Ini memiliki 17.103.793 anggota (per 2011), [1] sehingga asosiasi Pramuka terbesar di dunia. Setiap tahun 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka untuk menghormati parade publik pertama organisasi.

Berbicara tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan Kepanduan ini yang telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia, berikut Biografi BP :

  Nama  Lengkap                       : Robert Stephenson Smyth Baden Powell.
Nama Panggilan                     : Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi).
Nama Kecil                              : Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie.
Tempat / Tanggal Lahir          : London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
Wafat                                      : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah                             : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu                                : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara                       : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta,            Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri                               : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak                             : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP             : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
Penghargaan                           : Ashanti Star (1895), Metabele Campaign (1897), South African War Queen’s (1899), South African War King’s (1901), Companion Order of yhe Batc (1900),dsb.
Warga Kehormatan                : Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole, Guildford, Blandford, London, Canterbury ddan Pontecraft.
Cerita singkat tentang BP:
BP adalah seorang tentara inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di london dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 s/d 1895, BP sukses bertugas, di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan Letnan Kolonel dari Pengawal Nagake-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberaniaan dan penggabdiannya selama mertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepunyaan musuh, dipromosikan menjadi mayor jenderal.
BP kemudian kembali ke Inggris, pad tahun 1908 BP menjadi Letnan Jenderal. Dianugrahi gelar KeSATRIA tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908 dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak – anak dan remaja putri selama Perang Dunia I





Baden Powell adalah orang yang pertama kali memperkenalkan kepanduan, ia lahir pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama asli ROBERT STEPHENSON SMYTH BADEN POWELL. Ayahnya bernama Domine H.G. Baden Powell seorang professor geometri dari Universitas Oxford, ibunya adalah puteri Admiral Inggris bernama W.T. Smyth. Ayahnya meninggal dunia sewaktu Robert Stepenshon Smyth Baden Powell (BP) masih berumur 3 tahun, sehingga ia tumbuh dewasa dalam pengasuhan sang ibu.

Baden Powell tumbuh sebagai seorang pemuda yang periang, cerdas, pandai bermain musik, dan sandiwara. Dia juga seorang penulis ceritera fiksi, maupun non fiksi yang pandai dan produktif.

Sejak kecil ia sudah gemar berolah raga, bermain di alam terbuka, berenang, berlayar dan mengembara bersama kakak-kakaknya.
Latihan-latihan di waktu kecil ini sangat bermanfaat ketika dia menjadi perwira kerajaan Inggris. Keterampilan dan kecerdasannya ini membuat suku Matabele kagum terhadapnya, sehingga ia menjuluki Baden Powell dengan sebutan “IMPEESA” (serigala yang tidak pernah tidur), di suku tersebut ia dijuluki “M’HLALA PANZI” artinya seorang yang dapat menembak sambil terlentang.
Segala pengalamannya sewaktu bertugas tersebut ditulis ke dalam sebuah buku yang diberi judul “Aid to scouting”. Buku ini tadinya dimaksudkan agar para perwira muda dapat menjalankan tugasnya di medanlaga dengan baik. Namun akhirnya buku tersebut segera tersebar dan menjadi bacaan bagi sekolah-sekolah yang siswanya laki-laki.

Sesudah pulang dari tugasnya di Afrika dan kembali ke negaranya, ia melihat anak-anak remaja banyak yang nakal-nakal. Terdorong keinginannya untuk membaktikan dirinya bagi kepentingan remaja tersebut, ia mulai mengumpulkan buku-buku dari perpustakaan yang khusus untuk pendidikan remaja, mengenai latihan-latihan dari abad ke abad; dari anak-anak Sparta, orang-orang Inggris jaman dahulu, orang-orang Indian sampai latihan-latihan bagi orang-orang se jamannya.

Pengalaman-pengalamannya tersebut mula-mula ia tuangkan dalam bentuk kegiatan dengan mengajak anak-anak tersebut ke dalam satu kegiatan di alam terbuka, mengintai, berburu, menggunakan lembing dan sebagainya. Hasilnya sangat positif, anak-anak yang tadinya nakal begitu melihat tantangan, latihan yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan, serta berbagai macam keterampilan yang selayaknya dimiliki, maupun resiko kehidupan di alam terbuka, maka sikap anak-anak tersebut berubah menjadi semakin baik, sopan dan bertanggung-jawab terhadap lingkungan. BP terus mengembangkan pemikirannya tentang kepramukaan melalui bentuk-bentuk kegiatan yang berbeda dengan kegiatan di sekolah-sekolah.

Akumulasi kegiatannya sebagai seorang “pendahulu dalam kepramukaan” ialah ketika Baden Powell mengajak 20 orang anak dari mereka tanggal 1 Agustus 1907, untuk berkemah di Brown-sea Island, di Terusan Inggris selama hampir 2 minggu. Di situlah setiap saat Baden Powell bertutur tentang budi pekerti, kebahagiaan, kesehatan, keterampilan, disiplin, tanggung-jawab, dan bagaimana menjadi warga negara yang baik, kepada adik-adiknya (peserta didiknya) di sekitar api unggun. Kegiatan-kegiatan tersebut akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya gerakan kepramukaan sedunia. Oleh karena itu tanggal 1 Agustus di mana untuk mula pertama kalinya BP berkemah di BrownseaIsland tersebut diperingati sebagai “Sun Rise Day”, bagi seluruh pandu di dunia.

Segala sesuatu yang diceriterakan oleh Baden Powell di sekeliling api unggun itulah di tahun 1908 dibukukan dengan judul “Scouting for Boys”. Ketika buku tersebut muncul di tengah-tengah masyarakat maka ia bagaikan santapan yang lezat bagi orang-orang yang sedang kelaparan, sehingga tidak saja menjadi konsumen bagi orang-orang Inggris, tetapi juga beredar sampai ke luar negeri.


Pada tahun 1909, ketika BP muncul dalam pertemuan di Crystal Palace London sebagai tamu kehormatan ia bangga menyaksikan belasan ribu pandu putra berbaris dengan rapi. Namun dia mengatakan: “Akan tetapi, akan sempurna sekali jika anak perempuan juga dapat mengikuti gerakan kepramukaan ini”. Tidak lama setelah itu muncullah gerakan kepramukaan untuk putri. Ternyata di tahun 1909 tersebut telah dapat didirikan Pramuka putri yang semula dipimpin oleh Agner Baden Powell, yang kemudian diteruskan oleh Olave St. Clair Soames.

Pergerakan kepramukaan ini semakin hari semakin berkembang dan meluas, sehingga pada tahun 1910 sudah semakin luas dan pesatnya perkembangan kepramukaan. Saat itulah BP sadar bahwa kepramukaan ini akan menjadi pekerjaannya seumur hidup. Ia sadar dan berkeyakinan bahwa dirinya akan semakin berjasa lagi bagi tanah airnya apabila ia melatih para muda supaya menjadi warga negara utama dan mulia dibandingkan dengan ia harus melatih warganya untuk berperang . Oleh karena itu ia meletakkan jabatannya sebagai Perwira Tinggi yang saat itu telah berpangkat “Letnan Jenderal” dan kemudian memasuki kehidupannya yang kedua yakni menjadi seorang “Pembina Pramuka”.

Ia memetik hasil usahanya dalam perkembangan Pergerakan Kepramukaan tersebut yang akhirnya mendunia, dalam sebuah pengabdian yang didasarkan atas rasa cinta dan hormat kepada anak-anak didiknya di seluruh dunia.

Pada tahun 1912, BP mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui Pramuka di berbagai negara, inilah permulaan kepramukaan menjadi ikatan persaudaraan bagi para anggota Pramuka di seluruh dunia.

Tahun 1916 – baru muncul Pramuka Siaga. Untuk keperluan pendidikannya BP menulis “Handbook for Cubs”, dan bukunya Rudycard Kipling yang berjudul “The Jungle Book”, dijadikan dasar ceritera bagi kegiatan Pramuka Siaga.

1918 – muncul Pramuka usia Penegak. Tahun 1922, baru tersusun buku pedoman untuk pembinaan penegak yang berjudul “Rovering to Success”.

Apa dikata perang dunia meletus dan kegiatan kepramukaan sementara mengendur baru dilanjutkan dan bergiat kembali seusai perang. Mulai dirintislah di tahun 1920, dengan berkumpulnya para pramuka di seluruh dunia di London, untuk melaksanakan The First World Jamboree. Pada tanggal 6 Agustus tahun 1920, di malam terakhir dari Jamboree tersebut BP diangkat menjadi “Chief Scout of the World” atau Bapak Pramuka Sedunia, yang disambut dengan riuh rendah oleh para Penggalang yang berkumpul di sana. Jambore dunia ke -2 kemudian diselenggarakan di Denmark tahun 1924, kemudian Jambore dunia ke-3 kembali di Inggris tahun 1929, ke-4 di Hongaria tahun 1933, dan para Jambore ke 5 tahun 1937 diselenggarakan di Belanda.

Sampai dengan kegiatan Jambore yang ke-5 BP masih tetap memegang peranan, ia tetap bersemangat dan selalu dihormati oleh anak-anak kemanapun dia pergi. Sungguh pun demikian BP tetap berkarya, ia terus menerus berkarya, ia terus menerus menulis, dan selalu memperkaya materi pendidikan kepramukaan.

Pada usianya yang ke-80 BP manakala kekuatan BP sudah berkurang, ia kembali ke Afrika, tepatnya di Kenya, tanah yang dicintainya, suatu tempat yang tenteram, dengan pemandangan yang indah, gunungnya yang bersalju, dan rimba-rimbanya yang luas didampingi oleh isterinya yang setia Lady Baden Powell, sebagai asistennya yang sangat bersemangat dalam memajukan pendidikan dan pemimpin kepramukaan puteri se dunia. Di sanalah BP menghembuskan nafasnya di sanatepat pada tanggal 8 Januari 1941, sebulan lebih sedikit sebelum hari ulang tahunnya yang ke-84.

Baden Powell sebagai perintis organisasi kepranduan dunia untuk putera (Chief Scout of the World), dilahirkan tanggal 22 Februari 1857, isterinya Lady Olave Baden Powell, sebagai perintis pandu puteri dunia (World Chief Guide), dilahirkan pada tanggal yang sama dengan Baden Powell, yakni tanggal 22 Februari 1889. Suatu keajaiban Tuhan yang perlu direnungkan. Inilah sebabnya kita memperingati tanggal 22 Februari sebagai “BP’s Day”  
 
Lahirnya pendidikan Gerakan Pramuka diilhami oleh pengalaman-pengalaman semasa hidupnya di antaranya adalah :
a. Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
b. Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-kakaknya.
c. Boden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar.
d. Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball O’Hara.
e. Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.Semua pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang dewasa.Seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Pada tahun 1901 beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun 1929, beliau mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3 orang anak.